Rotogravure Printing adalah salah satu teknologi dalam dunia percetakan.
Rotogravure sendiri dalam dunia grafika berarti cetak dalam. Atau dalam bahasa
awam adalah teknologi cetak yang biasa digunakan untuk mencetak media yang
terbuat dari bahan yang fleksibel (misalnya; berbagai jenis plastik, BOPP, CPP,
Nylon, LLDPE, PET, PP, alumunium dan kertas serta PVC). Bahan yang akan dicetak
adalah dalam bentuk rol atau gulungan. Hasil dari cetakan rotogravure tersebut
tidak langsung dapat dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa
tahap,
salah satu contohny pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak (proses laminasi/converting) :
1. Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa "metalize" (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).
2. Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di "aging") terlebih dahulu.
3. Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin "slitter", untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut.
Dalam proses cetak, media cetak (biasanya disebut film), tinta cetak dan silinder cetak lah yang memegang peranan penting. Untuk silinder cetak biasanya terbuat dari pipa besi dengan tebal 6 sampai 9mm yang diameternya disesuaikan dengan design gambar. Jumlah silinder cetak yang digunakan pada saat proses cetak tergantung pada jumlah warna yang ada pada gambar yang diinginkan. Jadi misalnya kita akan mencetak gambar sebuah mobil yang terdiri dari 5 warna, maka silinder cetaknya pun harus dibuat 5 buah.
Proses pembuatan silinder cetak cukup rumit, pertama pipa besi harus di Machining terlebih dahulu mendekati ukuran yang diinginkan, kemudian dilapis dengan tembaga. Setelah proses pelapisan tembaga, baru gambar yang diinginkan dibuat dengan menggunakan mesin khusus (dikenal dengan mesin engraving). Gambar dibuat dengan cara menusukkan sejenis jarum khusus (stylus) sedemikian rupa sehingga kedalaman nya lah yang menentukan hasil cetak. Setelah gambar terbentuk maka pipa besi tersebut akan dilapisi lagi dengan chrome agar tidak mudah teroksidasi dan lebih tahan terhadap keausan.
Proses tersebut diatas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain, pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar diatas silinder besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting (pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta masih banyak lagi proses didalamnya.
Karena dalam prosesnya mengubah bentuk bahan dasar menjadi bahan jadi, biasanya proses ini dinamakan proses "converting" atau dengan kata lain adalah "converting industry"
Adapun beberapa contoh sehari-hari dari hasil converting adalah, sebagai berikut:
1. Kemasan Mi Instan
2. Kemasan obat-obatan (selain kapsulnya dan syrup serta tetes mata)
3. Kemasan Makanan Ringan
4. Kemasan label botol air mineral dan air isotonik (dinamakan shrink label)
5. Tutup gelas minuman air mineral dll (lid cup)
6. Packaging Beras 1, 2, dan 5kg
7. Packaging Minyak Goreng/ Standing Pouch
8. Packaging Frozen/ Vacuum Food
9. Dan sejenisnya
Rotogravure dapat juga digunakan untuk memproduksi majalah, folding box, gift wrapp dan label minuman yang dengan peralatan khusus dapat dikerjakan in line. Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing lainnya adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam roll dengan lebar mulai dari 20 cm (labeling)hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari 5000 mtr tergantung material yang digunakan. Demikian juga jenis material yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari plastik film 12mc hingga karton 320 gsm. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot.
salah satu contohny pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak (proses laminasi/converting) :
1. Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa "metalize" (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).
2. Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di "aging") terlebih dahulu.
3. Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin "slitter", untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut.
Dalam proses cetak, media cetak (biasanya disebut film), tinta cetak dan silinder cetak lah yang memegang peranan penting. Untuk silinder cetak biasanya terbuat dari pipa besi dengan tebal 6 sampai 9mm yang diameternya disesuaikan dengan design gambar. Jumlah silinder cetak yang digunakan pada saat proses cetak tergantung pada jumlah warna yang ada pada gambar yang diinginkan. Jadi misalnya kita akan mencetak gambar sebuah mobil yang terdiri dari 5 warna, maka silinder cetaknya pun harus dibuat 5 buah.
Proses pembuatan silinder cetak cukup rumit, pertama pipa besi harus di Machining terlebih dahulu mendekati ukuran yang diinginkan, kemudian dilapis dengan tembaga. Setelah proses pelapisan tembaga, baru gambar yang diinginkan dibuat dengan menggunakan mesin khusus (dikenal dengan mesin engraving). Gambar dibuat dengan cara menusukkan sejenis jarum khusus (stylus) sedemikian rupa sehingga kedalaman nya lah yang menentukan hasil cetak. Setelah gambar terbentuk maka pipa besi tersebut akan dilapisi lagi dengan chrome agar tidak mudah teroksidasi dan lebih tahan terhadap keausan.
Proses tersebut diatas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain, pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar diatas silinder besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting (pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta masih banyak lagi proses didalamnya.
Karena dalam prosesnya mengubah bentuk bahan dasar menjadi bahan jadi, biasanya proses ini dinamakan proses "converting" atau dengan kata lain adalah "converting industry"
Adapun beberapa contoh sehari-hari dari hasil converting adalah, sebagai berikut:
1. Kemasan Mi Instan
2. Kemasan obat-obatan (selain kapsulnya dan syrup serta tetes mata)
3. Kemasan Makanan Ringan
4. Kemasan label botol air mineral dan air isotonik (dinamakan shrink label)
5. Tutup gelas minuman air mineral dll (lid cup)
6. Packaging Beras 1, 2, dan 5kg
7. Packaging Minyak Goreng/ Standing Pouch
8. Packaging Frozen/ Vacuum Food
9. Dan sejenisnya
Rotogravure dapat juga digunakan untuk memproduksi majalah, folding box, gift wrapp dan label minuman yang dengan peralatan khusus dapat dikerjakan in line. Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing lainnya adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam roll dengan lebar mulai dari 20 cm (labeling)hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari 5000 mtr tergantung material yang digunakan. Demikian juga jenis material yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari plastik film 12mc hingga karton 320 gsm. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot.
Proses
pencetakan Rotogravure
Proses rotogravure adalah metode
transfer langsung untuk mencetak ke serat kayu pulp berbasis, sintetis, atau
dilaminasi substrat, termasuk:
- Film seperti polyester, OPP, nilon, dan PE
- Dokumen
- Karton papan
- Aluminium foil
Modern mesin cetak hari rotogravure
menggunakan silinder cetak yang telah laser terukir dengan sel menit mampu
mempertahankan tinta, ukuran dan pola yang mencerminkan citra yang diperlukan.
Sel-sel ini dipaksa untuk mentransfer tinta mereka langsung ke substrat dengan
kombinasi tekanan dan kapiler, sehingga menghasilkan gambar yang dicetak.
Proses, juga biasa disebut
pencetakan gravure, digunakan dalam pembuatan makanan dan non-makanan kemasan,
serta label, penutup dinding, pencetakan transfer, dan memiliki berbagai
aplikasi lebih lanjut dalam pencetakan keamanan, industri, dan segmen tembakau
industri.
Mesin
cetak Rotogravure
Tata letak percetakan gravure
berikut pengaturan in-line di mana jumlah yang diperlukan unit pencetakan
dipasang di sepanjang bidang horizontal. Dalam sebuah percetakan gravure
konvensional, masing-masing unit terdiri dari:
- Mencetak silinder: lengan tubular mulus atau silinder penuh, terbuat dari baik baja, aluminium, plastik, atau bahan komposit, yang diukir dengan gambar yang akan dicetak
- Dokter pisau: perangkat yang menghilangkan tinta dari bagian non-terukir silinder pencetakan dan juga menghapus kelebihan tinta dari bagian terukir
- Impression rol: karet tertutup lengan yang terpasang pada mandrel baja. Tujuan utamanya adalah untuk menekan substrat terhadap silinder cetak
- Sistem tinta: terdiri dari panci tinta, tangki penampungan tinta, dan pompa tinta dengan pasokan dan kembali pipa tinta
- Sistem pengeringan: terdiri dari ruang yang mengering tinta setelah berada pada substrat dan sebelum itu mencapai unit pencetakan berikutnya. Kapasitas Drier ditentukan berdasarkan kecepatan pencetakan yang diperlukan, jenis tinta (pelarut atau berbasis air), dan tinta berbaring Volume
Proses
pencetakan Rotogravure
Proses rotogravure adalah metode
transfer langsung untuk mencetak ke serat kayu pulp berbasis, sintetis, atau
dilaminasi substrat, termasuk:
- Film seperti polyester, OPP, nilon, dan PE
- Dokumen
- Karton papan
- Aluminium foil
Modern mesin cetak hari rotogravure
menggunakan silinder cetak yang telah laser terukir dengan sel menit mampu
mempertahankan tinta, ukuran dan pola yang mencerminkan citra yang diperlukan.
Sel-sel ini dipaksa untuk mentransfer tinta mereka langsung ke substrat dengan
kombinasi tekanan dan kapiler, sehingga menghasilkan gambar yang dicetak.
Proses, juga biasa disebut
pencetakan gravure, digunakan dalam pembuatan makanan dan non-makanan kemasan,
serta label, penutup dinding, pencetakan transfer, dan memiliki berbagai
aplikasi lebih lanjut dalam pencetakan keamanan, industri, dan segmen tembakau
industri.
Mesin
cetak Rotogravure
Tata letak percetakan gravure
berikut pengaturan in-line di mana jumlah yang diperlukan unit pencetakan
dipasang di sepanjang bidang horizontal. Dalam sebuah percetakan gravure
konvensional, masing-masing unit terdiri dari:
- Mencetak silinder: lengan tubular mulus atau silinder penuh, terbuat dari baik baja, aluminium, plastik, atau bahan komposit, yang diukir dengan gambar yang akan dicetak
- Dokter pisau: perangkat yang menghilangkan tinta dari bagian non-terukir silinder pencetakan dan juga menghapus kelebihan tinta dari bagian terukir
- Impression rol: karet tertutup lengan yang terpasang pada mandrel baja. Tujuan utamanya adalah untuk menekan substrat terhadap silinder cetak
- Sistem tinta: terdiri dari panci tinta, tangki penampungan tinta, dan pompa tinta dengan pasokan dan kembali pipa tinta
- Sistem pengeringan: terdiri dari ruang yang mengering tinta setelah berada pada substrat dan sebelum itu mencapai unit pencetakan berikutnya. Kapasitas Drier ditentukan berdasarkan kecepatan pencetakan yang diperlukan, jenis tinta (pelarut atau berbasis air), dan tinta berbaring Volume
Umumnya, suatu campuran tinta terdiri dari komponen-komponen dasar :
1. Pigmen
Adalah zat warna tinta, jadi kenampakan warna tinta ditentukan jenis pigmen yang dikandung.
2. Varnish
Adalah larutan resin yang ditambahkan sebagai bahan pendispers dan juga sebagai zat pengikat pigment dengan media print.
3. Carrier
Carrier atau pembawa adalah komponen pelarut bagi pigment agar dapat teraplikasikan pada substrat. Carrier bisa berupa solvent, air, minyak, dsb.
4. Aditif
Aditif adalah zat tambahan yang diberikan pada larutan tinta agar tinta memiliki sifat yang lebih OK, dalam hal kekuatan warna, dispersi, viskositas, sifat alir, waktu kering tinta, daya tahan terhadap gesekan, bahkan untuk kestabilan warna.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal pembelian (purchasing) tinta dalam industri percetakan adalah:
Ongkos produksi pada industri tinta adalah lebih dari sekedar harga§ beli tinta, tapi juga mencakup masalah luas hampar tinta, daya tekan tinta setelah aplikasi, performa pasca aplikasi dan perawatan manufaktur industri tinta.
Ink mileage. Konsumsi tinta ditentukan oleh kekuatan warna tinta , ink§ mileage, tipe media cetak, dan prosedur pada proses printing.
Lebih baik gunakan penyuplai tinta yang fleksibel daripada penyuplai§ terbaik, sebab pada proses percetakan sering dibutuhkan suplai tinta penting yang mendadak.
Tujuan dasar pembelian tinta, GATF (Graphic Art Technical Foundation –§ Badan Seni Grafis Internasional) di Amerika telah menemukan bahwa masalah terbesar pada tinta disebabkan oleh penggunaan tinta yang tidak sesuai dengan pengerjaan tertentu. Hal ini dapat terjadi ketika mesin cetak tidak memberikan hasil memuaskan serta informasi yang tepat. Adalah tidak penting menanyakan formula tinta baru setiap saat cetak ulang, namun pada awal pengguanaan media cetak baru – untuk semua jenis kertas, carton board, poly-coated board, dan media baru lain – proses cetak membutuhkan adanya konsultasi dengan pabrik tinta yang memproduksi tinta tersebut.
TINTA GRAVURE
Tinta Gravure harus bersifat non abrasive dan bebas debu. Tinta abrasive dapat digunakan jika proses percetakan menggunakan doctor blade dan silinder. Tinta gravure mengandung solvent volatile dan non volatil yang memiliki titik didih rendah,sehingga mudah kering oleh proses evaporasi.
Salah satu jenis tinta gravure adalah tinta rotogravure
Tinta printing adalah campuran bahan-bahan dengan komposisi tertentu sehingga sesuai kebutuhan aplikasi percetakan (printing) dalam skala industri.
Umumnya, suatu campuran tinta terdiri dari
komponen-komponen dasar :
1. Pigmen
Adalah zat warna tinta, jadi kenampakan warna tinta ditentukan jenis pigmen yang dikandung.
2. Varnish
Adalah larutan resin yang ditambahkan sebagai bahan pendispers dan juga sebagai zat pengikat pigment dengan media print.
3. Carrier
Carrier atau pembawa adalah komponen pelarut bagi pigment agar dapat teraplikasikan pada substrat. Carrier bisa berupa solvent, air, minyak, dsb.
4. Aditif
Aditif adalah zat tambahan yang diberikan pada larutan tinta agar tinta memiliki sifat yang lebih OK, dalam hal kekuatan warna, dispersi, viskositas, sifat alir, waktu kering tinta, daya tahan terhadap gesekan, bahkan untuk kestabilan warna.
1. Pigmen
Adalah zat warna tinta, jadi kenampakan warna tinta ditentukan jenis pigmen yang dikandung.
2. Varnish
Adalah larutan resin yang ditambahkan sebagai bahan pendispers dan juga sebagai zat pengikat pigment dengan media print.
3. Carrier
Carrier atau pembawa adalah komponen pelarut bagi pigment agar dapat teraplikasikan pada substrat. Carrier bisa berupa solvent, air, minyak, dsb.
4. Aditif
Aditif adalah zat tambahan yang diberikan pada larutan tinta agar tinta memiliki sifat yang lebih OK, dalam hal kekuatan warna, dispersi, viskositas, sifat alir, waktu kering tinta, daya tahan terhadap gesekan, bahkan untuk kestabilan warna.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal pembelian (purchasing) tinta dalam industri percetakan adalah:
Ongkos produksi pada industri tinta adalah lebih dari sekedar harga§ beli tinta, tapi juga mencakup masalah luas hampar tinta, daya tekan tinta setelah aplikasi, performa pasca aplikasi dan perawatan manufaktur industri tinta.
Ink mileage. Konsumsi tinta ditentukan oleh kekuatan warna tinta , ink§ mileage, tipe media cetak, dan prosedur pada proses printing.
Lebih baik gunakan penyuplai tinta yang fleksibel daripada penyuplai§ terbaik, sebab pada proses percetakan sering dibutuhkan suplai tinta penting yang mendadak.
Tujuan dasar pembelian tinta, GATF (Graphic Art Technical Foundation –§ Badan Seni Grafis Internasional) di Amerika telah menemukan bahwa masalah terbesar pada tinta disebabkan oleh penggunaan tinta yang tidak sesuai dengan pengerjaan tertentu. Hal ini dapat terjadi ketika mesin cetak tidak memberikan hasil memuaskan serta informasi yang tepat. Adalah tidak penting menanyakan formula tinta baru setiap saat cetak ulang, namun pada awal pengguanaan media cetak baru – untuk semua jenis kertas, carton board, poly-coated board, dan media baru lain – proses cetak membutuhkan adanya konsultasi dengan pabrik tinta yang memproduksi tinta tersebut.
TINTA GRAVURE
Tinta Gravure harus bersifat non abrasive dan bebas debu. Tinta abrasive dapat digunakan jika proses percetakan menggunakan doctor blade dan silinder. Tinta gravure mengandung solvent volatile dan non volatil yang memiliki titik didih rendah,sehingga mudah kering oleh proses evaporasi.
Salah satu jenis tinta gravure adalah tinta rotogravure
SINGKATAN BAHAN BAKU PACKAGING
1. PET : singkatan dari Poly Ethylene
Theraphalate, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan
ekstra terhadap udara.
2. OPP : singkatan dari Oriented Poly Propylene, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap kelembaban.
3. PVC : singkatan dari Poly Vinyl Citrid, mengeluarkan gas beracun bila terkena panas,
sehingga penggunaannya untuk poduk pangan hanya diijinkan untuk kemasan luar saja.
4. PO : singkatan dari Poly Olyvin, fungsinya hanya untuk tampilan keindahan pada kemasan.Warnanya yang bening dan sangat transparan, menghasilkan efek kilap pada kemasan.
5. PE : singkatan dari Poly Ethylene, fungsinya dalam dunia kemasan terkenal sebagai seal layer-lapisan perekat.
6. PP : singkatan dari Poly Propylene, fungsinya dalam dunia kemasan sering dipakai untuk pelapis bahan kemasan lainnya, sebagai seal layer, maupun sebagai kemasan yang berdiri sendiri.
7. Nylon : merupakan gabungan dari PET dan OPP, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara dan kelembaban. Palstik nylon biasanya dipakai untuk mengemas vacuum produk produk makanan seperti: bakso, sosis, bandeng presto dll.
Tristar Machinery menjual mesin pengemas vacuum & plastik Nylon untuk mengemas produk makanan. Ukuran plastik tersedia beberapa macam. Bisa juga dipesan dengan ukuran tertentu sesuai permintaan dengan minimum order.
2. OPP : singkatan dari Oriented Poly Propylene, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap kelembaban.
3. PVC : singkatan dari Poly Vinyl Citrid, mengeluarkan gas beracun bila terkena panas,
sehingga penggunaannya untuk poduk pangan hanya diijinkan untuk kemasan luar saja.
4. PO : singkatan dari Poly Olyvin, fungsinya hanya untuk tampilan keindahan pada kemasan.Warnanya yang bening dan sangat transparan, menghasilkan efek kilap pada kemasan.
5. PE : singkatan dari Poly Ethylene, fungsinya dalam dunia kemasan terkenal sebagai seal layer-lapisan perekat.
6. PP : singkatan dari Poly Propylene, fungsinya dalam dunia kemasan sering dipakai untuk pelapis bahan kemasan lainnya, sebagai seal layer, maupun sebagai kemasan yang berdiri sendiri.
7. Nylon : merupakan gabungan dari PET dan OPP, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara dan kelembaban. Palstik nylon biasanya dipakai untuk mengemas vacuum produk produk makanan seperti: bakso, sosis, bandeng presto dll.
Tristar Machinery menjual mesin pengemas vacuum & plastik Nylon untuk mengemas produk makanan. Ukuran plastik tersedia beberapa macam. Bisa juga dipesan dengan ukuran tertentu sesuai permintaan dengan minimum order.
Rotogravure adalah salah satu tehnik
di dunia percetakan dengan prinsip rotary/putaran. Dalam hal ini yang berputar
adalah image yg terdapat pada cylinder. Image pada cylinder tsb bisa terbentuk
setelah melalui beberapa tahap, lebih detil lagi hal ini dibahas di Cylinder
Making.
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk proses printing di mesin rotogravure biasanya berujud film. Misalnya OPP, PET, ONY, Litho, PVC, HDPE, Alufoil,dll.
Dilihat dari posisi tinta-nya, cetak rotogravure terbagi menjadi 2 jenis, yaitu cetak dalam dan cetak luar. Yang dimaksud cetak dalam adalah posisi tinta di dalam dan image hasil cetak dilihat dari luar. Sedangkan yang di maksud cetak luar adalah posisi tinta ada dibagian luar dan image hasil cetak dilihat dari bagian di luar juga ( biasaya cetak di bahan alufoil, pet metalize, paper litho, dll ). Tinta untuk cetak luar dan cetak dalam jelas berbeda. Biasanya untuk cetak luar, tinta yang digunakan harus tahan terhadap goresan.
Jika dilihat dari bahan yang digunakan dan fungsi kemasan yang akan di pakai, tinta cetak dibedakan menjadi cetak 1 component, dan cetak 2 component. Tinta untuk cetak 1 component tidak terlalu membutuhkan performance yang tinggi, biasanya untuk cetak di atas OPP film.
Untuk cetak 2 component, hasil yang akan diharapkan adalah kemasan yang tahan terhadap panas ( heat resistance ), tahan terhadap zat kimia ( chemical resistance ) dalam hal ini zat kimia yang bersifat asam ataupun basa. Untuk tinta cetak 2 component ada bahan tambah yang ditambahkan ke dalam tinta yaitu hardner/catalis. Penambahan hardner/catalis ini biasanya 3% dari volume tinta atau tergantung rekomendasi dari pabrik tinta.
Kembali kepada prinsip cetak Rotogravure, image transfer dari cylinder ke film, dengan cara memutar cylinder yang sudah tercelup dengan tinta dan tinta yang menyelimuti cylinder disapu oleh doctor blade. Kemudian bahan cetak di lekatkan bersinggungan dengan cylinder dengan menggunakan impression roll, sehingga tinta di cylinder akan transfer ke film berujud image.
Untuk mendapatkan hasil cetak yang diharapkan, kualitas cylinder sangat berpengaruh. Dalam hal ini adalah pengaturan sudut ruster pada warna sparasi, dan banyaknya cell ruster pada setiap inchi persegi. Selain itu impression roll juga mempunyai peranan yang penting di dalam mendapatkan hasil cetak/printing yang diharapkan. Kekerasan impression roll biasanya antara 78 s/d 80.
Problem yag sering terjadi pada saat proses cetak rotogravure adalah kento/missprint, garis kotor/komet, garis bolong, timbulnya efek statik pada hasil cetak, blushing/kabut, blocking, ukuran cetak menyusut, dll.
Secara umum bagian-bagian dari mesin printing rotogravure terbagi sbb:
1. Unwinder
2. Infeed
3. Unit-unit cetak/warna
4. Outfeed
5. Rewinder
UNWINDER adalah bagian dari mesin printing yang berfungsi sebagai tempat bahan baku cetak terpasang. Karena bahan baku printing rotogravure adalah film/web maka unwinder mesin biasanya terdiri dari dua buah as sebagai pos dari bahan baku. As ini berputar karena gaya tarik bahan yang tertarik oleh infeed. Agar putaran unwider tidak liar, maka as unwinder ini dilengkapi dengan tension brake. Tension brake ini berfungsi untuk menahan gaya putar yang terjadi akibat bahan/web yang ditarik oleh infeed.
INFEED adalah bagian dari mesin printing yang mempunyai fungsi sebagai pengatur tegangan bahan yang akan masuk ke unit cetak. Prinsip kerjanya adalah bergeraknya dancing roll untuk mengimbangi tegangan bahan agar selalu stabil. Besarnya tegangan bahan ini bisa diatur sesuai dengan bahan apa yang kita gunakan.
UNIT CETAK adalah bagian di mana proses transfer image dari cylinder terjadi. Pada unit ini terdapat cylinder yang berputar dan dicelupkan kedalam bak tinta, kemudian cylinder tsb di sapu dengan doctor blade sehingga hanya bagian yang ada rusternya saja yang mengeluarkan image. Image yg terbentuk dari ruster yg terkena tinta tsb disinggungkan dengan bahan cetak dengan tekanan dari impression roll. Kemudian bahan yang terkena tinta tadi dikeringkan dengan cara melewatkan bahan tsb ke dalam dryer. Dryer ini mengambil panas dari sebuah hitter yang ditiupkan angin ke dalam hitter tsb. Pada mesin rotogravure tertentu proses peniupan untuk mengeringkan tinta cetak, panas diambil dari elemen-elemen pipa yang di dalam pipa tsb berisikan oli panas yang disirkulasi dengan menggunakan sebuah pompa sirkulasi. Elemen pipa panas tsb kemudian di tiupkan angin, sehingga angin yang keluar adalah angin panas. Setelah bahan keluar dari dryer, bahan tsb dilewatkan pada guide roll yang berisi air pendingin. Tujuan pendinginan ini adalah agar tinta tidak menempel pada roll-roll guide yang akan dilalui. Karena tinta aka bersifat lengket ketika baru keluar daru dryer.
OUTFEED hampir sama dengan infeed yaitu secara bersama sama mengatur tegangan bahan. Outfeed mengatur tegangan bahan setelah keluar dari unit pencetak. Outfeed ini juga mempunyai dancing roll yang berguna sebagai penyeimbang agar bahan tetap stabil.
REWINDER berfungsi sebagai perjalanan akhir dari bahan cetak. Yaitu dengan menggulung bahan cetak dengan tension tertentu yang bisa di atur.
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk proses printing di mesin rotogravure biasanya berujud film. Misalnya OPP, PET, ONY, Litho, PVC, HDPE, Alufoil,dll.
Dilihat dari posisi tinta-nya, cetak rotogravure terbagi menjadi 2 jenis, yaitu cetak dalam dan cetak luar. Yang dimaksud cetak dalam adalah posisi tinta di dalam dan image hasil cetak dilihat dari luar. Sedangkan yang di maksud cetak luar adalah posisi tinta ada dibagian luar dan image hasil cetak dilihat dari bagian di luar juga ( biasaya cetak di bahan alufoil, pet metalize, paper litho, dll ). Tinta untuk cetak luar dan cetak dalam jelas berbeda. Biasanya untuk cetak luar, tinta yang digunakan harus tahan terhadap goresan.
Jika dilihat dari bahan yang digunakan dan fungsi kemasan yang akan di pakai, tinta cetak dibedakan menjadi cetak 1 component, dan cetak 2 component. Tinta untuk cetak 1 component tidak terlalu membutuhkan performance yang tinggi, biasanya untuk cetak di atas OPP film.
Untuk cetak 2 component, hasil yang akan diharapkan adalah kemasan yang tahan terhadap panas ( heat resistance ), tahan terhadap zat kimia ( chemical resistance ) dalam hal ini zat kimia yang bersifat asam ataupun basa. Untuk tinta cetak 2 component ada bahan tambah yang ditambahkan ke dalam tinta yaitu hardner/catalis. Penambahan hardner/catalis ini biasanya 3% dari volume tinta atau tergantung rekomendasi dari pabrik tinta.
Kembali kepada prinsip cetak Rotogravure, image transfer dari cylinder ke film, dengan cara memutar cylinder yang sudah tercelup dengan tinta dan tinta yang menyelimuti cylinder disapu oleh doctor blade. Kemudian bahan cetak di lekatkan bersinggungan dengan cylinder dengan menggunakan impression roll, sehingga tinta di cylinder akan transfer ke film berujud image.
Untuk mendapatkan hasil cetak yang diharapkan, kualitas cylinder sangat berpengaruh. Dalam hal ini adalah pengaturan sudut ruster pada warna sparasi, dan banyaknya cell ruster pada setiap inchi persegi. Selain itu impression roll juga mempunyai peranan yang penting di dalam mendapatkan hasil cetak/printing yang diharapkan. Kekerasan impression roll biasanya antara 78 s/d 80.
Problem yag sering terjadi pada saat proses cetak rotogravure adalah kento/missprint, garis kotor/komet, garis bolong, timbulnya efek statik pada hasil cetak, blushing/kabut, blocking, ukuran cetak menyusut, dll.
Secara umum bagian-bagian dari mesin printing rotogravure terbagi sbb:
1. Unwinder
2. Infeed
3. Unit-unit cetak/warna
4. Outfeed
5. Rewinder
UNWINDER adalah bagian dari mesin printing yang berfungsi sebagai tempat bahan baku cetak terpasang. Karena bahan baku printing rotogravure adalah film/web maka unwinder mesin biasanya terdiri dari dua buah as sebagai pos dari bahan baku. As ini berputar karena gaya tarik bahan yang tertarik oleh infeed. Agar putaran unwider tidak liar, maka as unwinder ini dilengkapi dengan tension brake. Tension brake ini berfungsi untuk menahan gaya putar yang terjadi akibat bahan/web yang ditarik oleh infeed.
INFEED adalah bagian dari mesin printing yang mempunyai fungsi sebagai pengatur tegangan bahan yang akan masuk ke unit cetak. Prinsip kerjanya adalah bergeraknya dancing roll untuk mengimbangi tegangan bahan agar selalu stabil. Besarnya tegangan bahan ini bisa diatur sesuai dengan bahan apa yang kita gunakan.
UNIT CETAK adalah bagian di mana proses transfer image dari cylinder terjadi. Pada unit ini terdapat cylinder yang berputar dan dicelupkan kedalam bak tinta, kemudian cylinder tsb di sapu dengan doctor blade sehingga hanya bagian yang ada rusternya saja yang mengeluarkan image. Image yg terbentuk dari ruster yg terkena tinta tsb disinggungkan dengan bahan cetak dengan tekanan dari impression roll. Kemudian bahan yang terkena tinta tadi dikeringkan dengan cara melewatkan bahan tsb ke dalam dryer. Dryer ini mengambil panas dari sebuah hitter yang ditiupkan angin ke dalam hitter tsb. Pada mesin rotogravure tertentu proses peniupan untuk mengeringkan tinta cetak, panas diambil dari elemen-elemen pipa yang di dalam pipa tsb berisikan oli panas yang disirkulasi dengan menggunakan sebuah pompa sirkulasi. Elemen pipa panas tsb kemudian di tiupkan angin, sehingga angin yang keluar adalah angin panas. Setelah bahan keluar dari dryer, bahan tsb dilewatkan pada guide roll yang berisi air pendingin. Tujuan pendinginan ini adalah agar tinta tidak menempel pada roll-roll guide yang akan dilalui. Karena tinta aka bersifat lengket ketika baru keluar daru dryer.
OUTFEED hampir sama dengan infeed yaitu secara bersama sama mengatur tegangan bahan. Outfeed mengatur tegangan bahan setelah keluar dari unit pencetak. Outfeed ini juga mempunyai dancing roll yang berguna sebagai penyeimbang agar bahan tetap stabil.
REWINDER berfungsi sebagai perjalanan akhir dari bahan cetak. Yaitu dengan menggulung bahan cetak dengan tension tertentu yang bisa di atur.
Pigmen
Pigmen adalah partikel pada yang terdispersi
dalam cat untuk memberikan sejumlah sifat tertentu pada cat, di antaranya
warna, daya tutup, daya tahan (durability), kekuatan mekanis, dan perlindungan
akan korosi pada subtract logam yang dilapisi. Untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan tersebut, pigmen harus memiliki sejumlah sifat atau property
tertentu.
Pigmen dapat berbentuk organic dan
inorganic. Pigmen organic biasa digunakan untuk keperluan dekoratif, sementara
pigmen inorganic digunakan untuk keperluan proteksi. Eksteder digunakan bersama
pigmen untuk memodifikasi sifat atau property dari cat.
Ukuran dan bentuk dari pigmen adalah
hal yang penting, karena hal itu mempengaruhi penggumpalan atau penyusunan
pigmen dalam resin cat. Kebanyakan pigmen berbentuk Kristal dan bentuk Kristal
sering mempengaruhi karakteristik dari pigmen. Ukuran partikel juga
menpengaruhi daya kilap dari cat, pengendapan pigmen selama penyimpanan, dan
kemampuan wetting (membasahi) dari resin. Faktor lain seperti warna,
daya warna (tint strength), kekuatan warna, dan daya tutup adalah karakteristik
yang melekat pada pigmen. Massa jenis adalah faktor penting lainnya yang tidak
hanya mempengaruhi kecepatan mengendap, tetapi juga volume pigmen untuk massa
tertentu.
Pigmen harus terdispersi dengan
merata dalam cat untuk memberikan hasil yang baik. Pigmen harus tetap
tersuspensi atau mudah untuk didispersikan jika pengendapan terjadi. Ketika cat
dibuat, pigmen akan diproses menggunakan alat grinding. Pigmen harus
mampu melewati proses tersebut.
Berikut bebrapa jenis pigmen yang
biasa digunakan (klik pada jenis pigmen di bawah untuk lebih detil) :
- Pigmen Putih
- Pigmen Kuning
- Pigmen Hijau
- Pigmen Biru
- Pigmen Merah
- Pigmen Hitam
- Pigmen Metallic
- Ekstender'
Pada dasarnya mencetak tinta offset
akan selalu menggunakan air pembasah (dumpening Solution), karena metode cetak
ini mempergunakan acuan dengan Image area dan Non Image Area. IA merupakan area
yang akan mengambil tinta sedangkan NIA akan mengambil air pembasah untuk
menutup bagian ini dari warna tinta.
Pada kases tertentu tinta cetak
mengotori bagian NIA ini sehingga timbul masalah Scumming alias pengotoran di
bagian NIA. Masalah ini menimbulkan kotor dan bagian raster menjadi tidak tajam
lagi. Memang sangat sulit membuat bagian NIA tetap bersih tapi idealnya
walaupun kotor bagian NIA hasil cetak harusnya tetap terlihat bersih dan tajam
bagian rasternya.
Hal yang mengakibatkan Scumming
terutama di lihat dari sisi tinta:
- Terlalu banyak tinta (cetak
terlalu tebal) dan bagian ini melintasi bagian NIA.
- Tinta terlalu lunak
- terinfeksi oleh asam atau gum di
bak pembasah
- Rusak acuan cetak karena material
dari kertas atau hal lain
- pigment tidak halus
- tidak bagus water-ink balance
tintanya
::
Solvent Base
Galaxi-Grafika, Gravure atau Rotogravure merupakan salah satu metode cetak langsung (direct printing methode) yang di pergunakan untuk mencetak label atau plastic packaging. Dengan cara mencetak dibalik bahan transparent (riverse printing) yang segera di laminating dengan varnish coating. Umumnya gravure dengan tinta solvent base tidak di sarankan untuk mencetak label yang langsung berhubungan dengan bahan makanan (food contact) di karenakan solvent yang di pakai tidak memenuhi syarat kelayakan migrasi bahan kimia. Selain itu, tinta cetak bukan bahan tambahan untuk makanan maka perlu di pertimbangkan saat mencetak label untuk bahan makanan untuk memilih yang toluene free dan sejenisnya.
Bahan cetak plastic packaging (films):
- OPP, PET, NY, PVDC-coat, PT Cellophane, moisture-proof cellophane,
- Shrinkable PVC, Shrinkable PET, Shrinkable PP
Property tinta gravure:
Viscosity (Zhan#3): 15~ 17 Sec. (temp:@ 20 º C)
Cylinder : Block / Solid : Half Tone (175 Lines)
: Process Color : Helio-Klishograph (175 Lines
Metode pengetesan
1. Acid Resistance (ketahanan Asam), dengan mencelupkan kedalam larutan (3% Hydrochloric Acid) dan (4% Acetic Acid) selama 25- 30menit dalam suhu ruangan. Di perhatikan perubahan warna lapisan tintanya.
2. Light Fastnes, dengan menggunakan sinar matahari langsung dan alat testing lab (Fade-O-Meter) Carbon Arc. Dengan lamanya test dari 20-40-80 jam. Kemudian diperhatikan perubahan warnanya.
3. ketahana air (H2O)
4. Alkali resistance (ketahanan Basa), dengan di celupkan kedalam larutan NaOH = 2% selama 30 menit
5. Boiling conditions, pada suhu 95 DC selama 60 menit
6. Retort Conditions, pada suhu 135 DC selama 30 menit.
Dari kesemua testing dan hasil ketahana tinta terhadapa beberapa bahan kima maka percetakan bisa memilih type tinta yang akan di pakai sesuai bahan cetak yang akan di pakai. Pemilihan tipe tinta bisa saja di sesuaikan dengan solvent yang dipakai atau juga tujuan dari penggunaan label yang akan di cetak. Kemudian setelah tipe tinta di pilih, pengaturan mesin cetak juga sangat penting seperti doctor blade, silinder cetak dan ketepatan cetak mesin yang di pakai.
Galaxi-Grafika, Gravure atau Rotogravure merupakan salah satu metode cetak langsung (direct printing methode) yang di pergunakan untuk mencetak label atau plastic packaging. Dengan cara mencetak dibalik bahan transparent (riverse printing) yang segera di laminating dengan varnish coating. Umumnya gravure dengan tinta solvent base tidak di sarankan untuk mencetak label yang langsung berhubungan dengan bahan makanan (food contact) di karenakan solvent yang di pakai tidak memenuhi syarat kelayakan migrasi bahan kimia. Selain itu, tinta cetak bukan bahan tambahan untuk makanan maka perlu di pertimbangkan saat mencetak label untuk bahan makanan untuk memilih yang toluene free dan sejenisnya.
Bahan cetak plastic packaging (films):
- OPP, PET, NY, PVDC-coat, PT Cellophane, moisture-proof cellophane,
- Shrinkable PVC, Shrinkable PET, Shrinkable PP
Property tinta gravure:
Viscosity (Zhan#3): 15~ 17 Sec. (temp:@ 20 º C)
Cylinder : Block / Solid : Half Tone (175 Lines)
: Process Color : Helio-Klishograph (175 Lines
Metode pengetesan
1. Acid Resistance (ketahanan Asam), dengan mencelupkan kedalam larutan (3% Hydrochloric Acid) dan (4% Acetic Acid) selama 25- 30menit dalam suhu ruangan. Di perhatikan perubahan warna lapisan tintanya.
2. Light Fastnes, dengan menggunakan sinar matahari langsung dan alat testing lab (Fade-O-Meter) Carbon Arc. Dengan lamanya test dari 20-40-80 jam. Kemudian diperhatikan perubahan warnanya.
3. ketahana air (H2O)
4. Alkali resistance (ketahanan Basa), dengan di celupkan kedalam larutan NaOH = 2% selama 30 menit
5. Boiling conditions, pada suhu 95 DC selama 60 menit
6. Retort Conditions, pada suhu 135 DC selama 30 menit.
Dari kesemua testing dan hasil ketahana tinta terhadapa beberapa bahan kima maka percetakan bisa memilih type tinta yang akan di pakai sesuai bahan cetak yang akan di pakai. Pemilihan tipe tinta bisa saja di sesuaikan dengan solvent yang dipakai atau juga tujuan dari penggunaan label yang akan di cetak. Kemudian setelah tipe tinta di pilih, pengaturan mesin cetak juga sangat penting seperti doctor blade, silinder cetak dan ketepatan cetak mesin yang di pakai.
Terimakasih kaa , sangat membantu :)
BalasHapus