Penjelasan tentang Proses, Procedure
dan Material yang digunakan untuk melaksanakan suatu proses produksi kemasan
fleksible (Flexible Packaging).
1.1.
Sistematika.
BAB
I : Pendahuluan.
BAB II :
Rotogravure.
Sekilas pandang tentang rotogravure dan material yang digunakan
serta
kelengkapan mesin penunjang.
BAB III : Production Support.
Penjelasan mengenai department yang berhubungan langsung dengan
proses produksi.
BAB IV :
Proses Produksi.
Urutan proses produksi dari proses
printing sampai pengiriman.
BAB V
: Skema Procedure Penerimaan Order dan Repeat Order.
Menggambarkan jalur penerimaan order serta kegiatan yang dilakukan
sampai proses produksi dapat dilaksanakan.
BAB VI :
Complaint Handling.
Masalah umum yang sering dicomplaint oleh Customer.
BAB VII : Estimasi.
Cara-cara membuat kalkulasi harga.
Dengan adanya laporan ini, saya
berharap dapat membantu para pembaca untuk menambah wawasan mengenai kemasan fleksibel,
tapi tidak secara detail hanya secara garis besar mengenai hal-hal yang
diperlukan dan digunakan oleh Marketing.
2.1. Pengertian
Dan Material.
Rotogravure atauFlexible Packaging
adalah suatu cara mencetak material film, foil, kertas dsb yang mana material
tersebut dikemas dalam bentuk roll dan pada proses cetak menggunakan
cylinder sebagai Image Carrier.
2.2.
Proses Printing.
1. Cetak
Atas ( Surface Print )
Proses cetak dimulai dari warna yang
Terang Ke warna yang gelap, pada proses ini material yang digunakan
adalah film, kertas.
Ciri-ciri cetak atas : -
Tidak perlu laminasi untuk hasil cetak.
- Hasil cetak tidak tahan gores/bisa
luntur.
- Warna tidak terlampau jernih.
2. Cetak
Bawah ( Reverse Print )
Proses cetak dimulai dari warna yang
Gelap ke warna yang Terang, pada proses ini material yang digunakan adalah
film.
Ciri-ciri cetakbawah
: - Perlu laminasi untuk hasil cetak.
- Hasil cetak tahan gores,
tahan panas, tahan alkalik.
-
Warna kelihatan jernih.
Pada rotogravure hasil cetak dari
proses printing, proses extrusion coating, proses dry laminasi akan
mendapat Aging Time yaitu waktu tunggu sekitar 24 jam (tergantung
Bahan) untuk proses pengeringan tinta atau pengeleman yang baik.
Proses tanpa Aging Time :
- Printing
>> Tinta + Solvent
- Extrusion
>> Seikadyne 4100 + Metanol
Proses melalui Aging Time :
- Printing
>> Tinta + Hardener+Solvent
- Extrusion
>> Seikadyne 2710A +Seikadyne2710B + EA
- Drylaminasi
>> Semua proses.
2.3.
Mesin.
Untuk menunjang proses produksi,
sebuah perusahaan Fleksible Packaging harus memiliki mesin (tergantung
kebutuhan dan dana) :
A.
MesinPrinting
: 1 Unit
B.
MesinLaminasi
: 1 Unit Extruder
Coating
1 Unit Dry Laminasi
C. Mesin
Slitter
: 2 Unit
D. Mesin Inspection &
Rewinding : 2 Unit
E. Mesin Core
Cutter
: 1 Unit
F. Mesin Bag
Making
: 1 Unit mesin Center Seal, 1 Unit mesin Gusset seal
G. Standpouch
: 1 Unit mesin
2.4. Jenis-jenis
Material.
Secara garis besar material yang
digunakan untuk kegiatan proses produksi adalah :
a. Resin.
- Anti Oksidant
b. Solvent.
- EA (Ethyl
Acetate)
: Cepat kering
- IPA (Isopropyl
Alcohol) : Sedang
- MEK (Methyl Ethyl
Kethone) : Sedang
- BA (Buthyl Acetate)
: Lambat Kering
-
Tol (Toluene)
: Lambat Kering
- Metanol
c. Adhesive / Anchor Coating.
1. Untuk proses Extrusion coating
(Anchor Coating).
2. Untuk proses Dry Laminasi
(Adhesive).
d. Tinta.
e. Bahan Pembantu.
- Karton Box, Karton
Gelombang -
Pallet.
- Amplas
- Paper Core, Core
Plug
-OPP
Packing Tape - Kain Lap.
3.1.
Production Planning And Inventori Control (PPIC).
Production Planning and Control
adalah suatu bagian yang merencanakan dan mengawasi jalannya proses produksi,
mulai dari kebutuhan material produksi, jadwal produksi, proses produksi, stock
bahan baku, barang jadi dan delivery.
Referensi PPIC untuk menjadwal
produksi adalah berdasarkan PO Customer dan :
- Teknis
artikel yang akan diproduksi.
- Kesanggupan
bagian produksi untuk mengerjakannya.
- SIP
(Standart Instruction Process).
- Pemesanan
material s/d waktu penerimaan.
- Pemesanan
cylinder s/d waktu penerimaan.
- Colour
Proses produksi yang belum berjalan
dapat dilakukan perubahan dengan membuat form Changing Sheet yaitu form yang
digunakan untuk membuat perubahan produksi, (umumnya perubahan atas permintaan
customer), parameter yang dapat diubah meliputi :
- Struktur, Design, Warna,
Ukuran.
- Quantity.
- Time Delivery.
Parameter-parameter tersebut dapat
diubah selama tidak menimbulkan biaya tambahan dan jika ada biaya karena
perubahan tersebut maka akan dibebankan ke customer.
3.2.
Pembagian Departemen PPC
3.2.a.
Development Order & Cylinder.
Development Order adalah bagian yang
bertugas melakukan proses pendalaman terhadap artikel dari customer, meliputi
perancangan design, warna, dimensi kemasan, dan proses pembuatannya sehingga
dapat di transformasikan dalam bentuk cylinder.
Bagian Cylinder adalah bagian yang
bertanggung jawab terhadap pengecekan cylinder (incoming dan proses), perawatan
cylinder dan hard chrome cylinder.
3.2.b.
Raw Material & Supply.
Bagian yang mengadakan material yang
diperlukan untuk kegiatan proses produksi sesuai dengan document pendukung yang
didapat mulai dari menyiapkan bahan, menghitung bahan dan membuat PR (Purchase
Request).
SPK (Surat
Perintah Kerja) untuk bagian produksi meliputi :
- Nama
artikel
- Resin, Adhesive.
- Quantity.
- Jenis tinta.
- Jumlah
bahan.
-
Nomor SPK
3.2.c.
Raw Material Warehouse.
Bagian yang bertugas melakukan
material handling terhadap barang-barang digudang :
a.
Penerimaan barang dari supplier.
b. Penerimaan
barang jasa dari pihak ketiga.
c.
Pengeluaran barang.
3.2.d.
Scheduling.
Suatu kegiatan yang membuat jadwal
produksi (Master Production Schedule).
Teknik
penyusunan schedule produksi :
a. Due Date
Memprioritaskan pengerjaan suatu artikel dengan melihat tengat waktu
pengiriman.
b. Material.
Ketersediaan material pendukung seperti film, tinta,cylinder, dll.
c. Efisiensi.
Mengerjakansuatu artikel dengan mengelompokkan artikel dengan komposisi bahan
sama dalam
satu mesin.
d. Line Balancing.
Keseimbangan proses yang dilaksanakan mulai dari printing hingga proses bag
making,
dengan adanya line balancing maka tidak ada mesin yang lowong.
3.2.e.
Monitoring.
Suatu kegiatan yang memonitor
aktifitas proses produksi dimulai dari gudang material, proses printing,
laminasi, slitting, rewind, bag making, dan gudang barang jadi,sehingga didapat
pendataan yang benar untuk diteruskan penginputan data kesistem, dengan adanya
data-data tersebut akan memberikan informasi yang dibutuhkan seperti, jam kerja
suatu proses, penggunaan bahan, hasil akhir proses atau barang in proses, dan
waste.
Monitor waste dilakukan dengan
membandingkan bahan yang dipakai dari awal hingga akhir suatu proses dikurangi
hasil jadi, dengan mengikuti standart toleransi waste yaitu 5% setiapsection.
Pemakaian bahan dibanding dengan
hasil jadi yaitu jika didapat pemakaian bahan besar tapi hasil jadi sedikit maka
waste besar atau pemakaian bahan sesuai permintaan dan hasil jadi banyak maka
waste kecil, karena pemakaian bahan di SPK sudah berada pada standart toleransi
waste.
3.2.f.
Finished Goods Warehouse.
Proses penerimaan dari hasil
produksi berupa barang jadi, stock barang jadi, penanganan barang digudang jadi
dan pengiriman barang jadi ke customer.
Dengan adanya bagian-bagian yang
mengurus setiap kegiatan produksi akan memudahkan PPIC untuk
mengawasi jalannya proses produksi dan penyimpangan yang terjadi dalam satu
proses, sehingga PPIC dapat membuat laporan bulanan yaitu :
- Laporan
pengiriman.
- Laporan
Barang jadi masuk gudang.
- Laporan
rencana dan realisasi produksi.
- Laporan
produktivitas proses.
- Penyebab
mesin tidak efisien.
- Waste
produksi.
- Laporan
outstanding job / order.
- Stock
WIP.
- Stock
barang jadi yang belum terkirim.
3.3.
Research AndDevelopment.
Suatu bagian yang melaksanakan
kegiatan yang berhubungan dengan penelitian, percobaan, dan perbaikan
terhadap suatu material produksi dan dilaksanakan secara berkesinambungan
terhadap suatu produk untuk mendapatkan suatu kwalitas yang teruji.
3.3.a.
Tujuan dari research and development.
- Memperbaiki
kwalitas hasil produksi.
- Menekan
cost produksi.
- Menambah
kegunaan suatu barang.
- Menciptakan
produk baru.
3.3.b.
Kegiatan R&D untuk menopang jalannyaproses produksi.
1. Analisa material baru.
Analisa
bahan baku atau bahan pembantu untuk dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dibanding dengan bahan sebelumnya.
2. Analisa produk yang
bermasalah.
Bagian
R&D akan melakukan penelitian, percobaan untuk dapat memberikan
solusi
yang
tepat terhadap persoalan tsb. Aspek yang perlu dimonitor adalah :
a. Material dan komposisi.
b. Proses pengerjaan kemasan dicustomer.
c. Proses pengerjaan di internal perusahaan.
3. Pembuatan Sample.
Prototipe
dari kemasan dengan specifikasi yang telah ditentukan dan akan menjadi
acuan pada
produksi yang sebenarnya.
4. Pembuatan SIP (Standart
Instruction Proses), meliputi :
a.
Nama Artikel (Harus Unik) g.
Jenis tinta, urutan warna
b.
Ukuran
Akhir
h. Suhu resin
c.
Bentuk
akhir
i. Pemakaian colling roll
d.
Komposisi
material
j. Gambar teknis dan ukuran slitting / bag
e.
Posisi cetak, arah gulungan. K. Syarat mutu yang diminta
customer
f.
Pitch dan UP
3.4.
Quality Control (QC).
Suatu kegiatan proses
pemeriksaan terhadap bahan baku dan produksi, untuk menjamin suatu hasil
produksi dengan mutu yang baik.
3.4.a.
Proses Kegiatan Quality Control.
1. Quality Control Incoming.
Kegiatan pemeriksaan, pengujian pada barang pesanan yang datang
dengan
cara :
a. Mengambil sample bahan yang datang dan dilakukan pengujian.
a.1. Pengujian bahan baku padat :
Cek tebal, gramature, lebar, fisik bahan, transparansi, treatment.
a.2. Pengujian bahan baku cair :
Cek viscositas, solid content tinta,
adhesive tinta, fisik bahan baku.
b. System pengecekan dengan system Military Standart.
2. Quality Control Printing.
Kegiatan pemeriksaan, pengujian pada proses cetak dengan cara :
a. QC Proses awal pemeriksaan meliputi :
- SIP Printing , SPK.
- Cylinder, Bahan baku.
b. QC in proses dan turun roll, pemeriksaan meliputi:
- Hasil warna, pitch, arah gulungan dan register.
- Viscositas tinta, design cetak, fisik bahan, adhesive tinta.
- Status barang pass atau hold.
3. Quality Control Laminasi (DL/EC).
Kegiatan pemeriksaan, pengujian pada proses laminasi dengan cara :
a. QC Proses awal pemeriksaan meliputi :
- SIP Laminasi , SPK .
- Bahan laminasi (film, resin, kertas,foil).
- Posisi urutan bahan pelapis.
b. QC in proses dan turun roll, pemeriksaan meliputi:
- Gramature, penampilan fisik laminasi, pitch, Up.
- Bonding strength, tingkat putih MB (jika digunakan).
- Solid content (khusus DL).
- Status barang pass atau hold.
4. Quality Control Slitting.
Proses pemeriksaan dan pengujian proses slitting dengan cara :
a. QC Proses awal, in proses dan turun roll, pemeriksaan
meliputi :
- SIP slitting , SPK.
- Arah gulungan, bonding strength, penampilan fisik.
- Kesesuaian lebar slitting dengan core.
- Lay out gambar dengan hasil proses slitting.
- Status barang pass atau hold + Nomer Lot.
3.4.b.
Klasifikasi penolakan QC.
Untuk Incoming material :
a. Status barang diterima.
b. Status barang ditolak.
c. Status barang diterima sementara.
Untuk In Proses material :
a. Status Hold : Artikel
masih dapat dikerjakan dengan cara inspeksi
atau sortasi 100% (Sticker Kuning).
b. Status Reject
Tidak ada komentar:
Posting Komentar